Sanggahan Terhadap Apologis Muslim Mengenai Usia Aisha: Difference between revisions

Jump to navigation Jump to search
[checked revision][checked revision]
Line 83: Line 83:
===Argumen Keempat===
===Argumen Keempat===


{{Quote|1=[http://www.understanding-islam.com/ri/mi-005.htm Moiz Amjad]|2=Meezaan al-Ai`tidaal, another book on the [life sketches of the] narrators of the traditions of the Prophet (pbuh) reports that when he was old, Hisham's memory suffered quite badly (Vol. 4, pg. 301 - 302)  
{{Quote|1=[http://www.understanding-islam.com/ri/mi-005.htm Moiz Amjad]|2=Meezaan al-Ai`tidaal, sebuah buku mengenai [kisah hidup] para narator tradisi Nabi (saw) mengatakan bahwa ketika dirinya sudah uzur, ingatan Hisham menjadi sangat buruk (Vol. 4, pg. 301 - 302)  


The actual statement, its translation and its complete references is given below:
Pernyataan sebenarnya,terjemahan dan referensi lengkapnya adalah seperti di bawah ini:


[[File:meezaan-001.gif]]
[[File:meezaan-001.gif]]


When he was old, Hisham's memory suffered quite badly (Meezaan al-Ai`tidaal, Al-Zahabi, Arabic, Al-Maktabah al-Athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, pg. 301).}}  
Ketika dirinya uzur, ingatan Hisham menjadi sangat buruk (Meezaan al-Ai`tidaal, Al-Zahabi, Arabic, Al-Maktabah al-Athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, pg. 301).}}  


This is another slander in which the slanderer does not correlate Hisham’s memory loss with the ‘Aisha’s age’ hadiths. Hisham was born in 61 A.H. and died in 146 A.H. at Baghdad – meaning he was 85 years old when he died. He moved to Iraq when he was 71 years old. When did his memory fail him? The slanderer provides no answer.
Lagi-lagi ini adalah fitnah di mana si penuduh tidak melihat korelasi antara hilangnya ingatan Hisham dengan hadist-hadist mengenai umur Aisha. Hisham lahir tahun 61 A.H. dan wafat tahun 146 A.H. di Bagdhad - artinya dia berusia 85 tahun ketika wafat. Dia pindah ke Iraq ketika berusia 71 tahun. Kapankah ingatannya hilang? Si penuduh tidak menyediakan jawaban.


In fact, Shaykh Haddad accuses Moiz Amjad of outright lying.
Nyatanya, Sheik Haddad menuduh bahwa Moiz Amjad telah jelas berdusta.


{{Quote|1=[http://www.webcitation.org/67gTj2QC2 Gibril Haddad]|2=An outright lie, on the contrary, al-Dhahabi in Mizan al-I`tidal (4:301 #9233) states: "Hisham ibn `Urwa, one of the eminent personalities. A Proof in himself, and an Imam. However, in his old age his memory diminished, but he certainly never became confused. Nor should any attention be paid to what Abu al-Hasan ibn al-Qattan said about him and Suhayl ibn Abi Salih becoming confused or changing! Yes, the man changed a little bit and his memory was not the same as it had been in his younger days, so that he forgot some of what he had memorized or lapsed, so what? Is he immune to forgetfulness? [p. 302] And when he came to Iraq in the last part of his life he narrated a great amount of knowledge, in the course of which are a few narrations in which he did not excel, and such as occurs also to Malik, and Shu`ba, and Waki`, and the major trustworthy masters. So spare yourself confusion and floundering, do not make mix the firmly-established Imams with the weak and muddled narrators. Hisham is a Shaykh al-Islam. But may Allah console us well of you, O Ibn al-Qattan, and the same with regard to `Abd al-Rahman ibn Khirash's statement from Malik!"}}
{{Quote|1=[http://www.webcitation.org/67gTj2QC2 Gibril Haddad]|2=Jelas-jelas dusta, al-Dhahabi dalam Mizan al-I`tidal (4:301 #9233) menyatakan: "Hisham ibn `Urwa, salah satu pribadi yang terutama. Membuktikan dirinya sendiri, dan seorang Imam. Walau, dalam usia senja ingatannya berkurang, tapi dirinya tidak pernah menjadi linglung. Jangan hiraukan apa yang dikatakan Abu al-Hasan ibn al-Qattan bahwa Hisham dan Suhayl ibn Abi Salih menjadi linglung atau berubah! Ya, Hisham memang berubah sedikit dan ingatannya tidak seperti saat masa mudanya, sehingga dia lupa sebagian dari apa yang dia ingat atau khilaf, lalu memang kenapa? Apakah dirinya tidak kebal lupa? [p. 302] Dan ketika dia tiba di Iraq dalam bagian akhir hidupnya dan menarasikan banyak sekali pengetahuan, di mana ada beberapa narasi yang kurang bagus, dan ini juga terjadi terhadap Malik, dan Shu`ba, dan Waki`, dan para ahli lain yang terpercaya. Jadi berhentilah membingungkan diri sendiri dan pusing, jangan campur aduk para Imam yang telah diakui dengan mantap dengan para narator yang lemah dan tidak jelas. Hisham adalah seorang Shaykh al-Islam. But may Allah console us well of you, O Ibn al-Qattan, and the same with regard to `Abd al-Rahman ibn Khirash's statement from Malik!"}}


===Argumen Kelima===
===Argumen Kelima===
Editors, em-bypass-2, Reviewers
39

edits

Navigation menu