Sanggahan Terhadap Apologis Muslim Mengenai Usia Aisha: Difference between revisions

Jump to navigation Jump to search
[checked revision][checked revision]
Line 75: Line 75:
Memang, tidak ada ahli hadist yang mendukung keraguan ini karena tuduhan-tuduhan tersebut didasarkan hanya dari fakta bahwa Hisham di masa akhir hidupnya (dia berusia 71 tahun saat perjalanan terakhirnya ke Iraq), untuk meringkas, dia berkata, "Ayahku, dari 'A'isha (abi 'an 'A'isha)" dan tidak lagi mengucap, "dinarasikan kepada diriku (haddathani".
Memang, tidak ada ahli hadist yang mendukung keraguan ini karena tuduhan-tuduhan tersebut didasarkan hanya dari fakta bahwa Hisham di masa akhir hidupnya (dia berusia 71 tahun saat perjalanan terakhirnya ke Iraq), untuk meringkas, dia berkata, "Ayahku, dari 'A'isha (abi 'an 'A'isha)" dan tidak lagi mengucap, "dinarasikan kepada diriku (haddathani".


Al-Mizzi in Tahdhib al-Kamal (30:238) explained that it became a foregone conclusion for the Iraqis that Hisham did not narrate anything from his father except what he had heard directly from him.
Al-Mizzi in Tahdhib al-Kamal (30:238) menjelaskan bahwa telah menjadi kesimpulan pasti bagi para orang Iraq bahwa Hisham tidak menarasikan apapun melalui ayahnya kecuali apa yang didengarnya langsung dari ayahnya.


Ibn Hajar also dismisses the objections against Hisham ibn `Urwa as negligible in Tahdhib al-Tahdhib (11:45), saying: "It was clear enough to the Iraqis that he did not narrate from his father other than what he had heard directly from him".
Ibn Hajar juga menolak kritikan terhadap Hisham ibn 'Urwa di Tahdhib al-Tahdhib (11:45), dengan berkata: "Sudah cukup jelas bagi orang-orang Iraq bahwa dia tidak menarasikan dari ayahnya selain dari apa yang didengarnya langsung dari ayahnya".


In fact, to say that "narratives reported by Hisham ibn `Urwa are reliable except those that are reported through the people of Iraq" is major nonsense as that would eliminate all narrations of Ayyub al-Sakhtyani from him since Ayyub was a Basran Iraqi, and those of Abu `Umar al-Nakha`i who was from Kufa, and those of Hammad ibn Abi Sulayman from Kufa (the Shaykh of Abu Hanifa), and those of Hammad ibn Salama and Hammad ibn Zayd both from Basra, and those of Sufyan al-Thawri from Basra, and those of Shu`ba in Basra, all of whom narrated from Hisham!}}
Bahkan, untuk mengatakan bahwa "narasi yang dilaporkan Hisham ibn `Urwa bisa dipercaya kecuali yang dilaporkan melalui orang-orang Iraq" adalah omong kosong besar karena itu juga mengeliminasi semua narasi Ayyub al-Sakhtyani dari Hisham sebab Ayyub adalah orang Iraq Basran, dan juga semua narasi Abu `Umar al-Nakha`i yang berasal dari Kufa, dan juga Hammad ibn Abi Sulayman dari Kufa (Sheik Abu Hanifa), dan juga Hammad ibn Salama dan Hammad ibn Zayd keduanya dari Basra, dan juga Sufyan al-Thawri dari Basra, dan juga Shu`ba di Basra, kesemuanya menarasikan dari Hisham!}}


===Argumen Keempat===
===Argumen Keempat===
Editors, em-bypass-2, Reviewers
39

edits

Navigation menu