Sanggahan Terhadap Apologis Muslim Mengenai Usia Aisha: Difference between revisions

Jump to navigation Jump to search
[checked revision][checked revision]
Line 46: Line 46:
{{Quote|1=[http://www.understanding-islam.com/ri/mi-005.htm Moiz Amjad]|2=Cukup aneh bahwa tidak seorangpun dari Medinah, di mana Hisham ibn 'urwah tinggal selama tujuh puluh satu tahun pertama hidupnya yang meneruskan kisah [dari dirinya], padahal di Medinah dia memiliki murid-murid yang dikenal luas seperti Malik ibn Anas. Semua narasi atas kisah ini telah dilaporkan oleh penerus kisah dari Iraq, di mana Hisham kabarnya telah pindah setelah sempat tinggal di Medinah selama tujuh puluh satu tahun.}}
{{Quote|1=[http://www.understanding-islam.com/ri/mi-005.htm Moiz Amjad]|2=Cukup aneh bahwa tidak seorangpun dari Medinah, di mana Hisham ibn 'urwah tinggal selama tujuh puluh satu tahun pertama hidupnya yang meneruskan kisah [dari dirinya], padahal di Medinah dia memiliki murid-murid yang dikenal luas seperti Malik ibn Anas. Semua narasi atas kisah ini telah dilaporkan oleh penerus kisah dari Iraq, di mana Hisham kabarnya telah pindah setelah sempat tinggal di Medinah selama tujuh puluh satu tahun.}}


Lagi-lagi ''Straw man''.
Lagi-lagi ''Straw man''. Tidak ada keharusan bahwa hadist harus dinarasikan di Medinah supaya bisa dianggap sahih. Lagipula, ada banyak juga peristiwa dalam kehidupan Nabi Muhamad yang diteruskan hanya oleh narasi tunggal. Apakah ini membuat narasi-narasi tersebut menjadi tidak sahih? Tidak. Menuntut adanya narasi-narasi jamak dan independen dari Medinah adalah membuat-buat standar yang tidak ada - i.e. sebuah kekeliruan straw man.


Another ''Straw man''. There is no requirement for a hadith to be narrated in Medina for it to be considered sahih. Also, many events in the Prophet’s life were narrated by single narratives as well. Does that make them invalid? No. To demand multiple, independent narrations from Medinans is just setting up a standard that does not exist – i.e. a straw man.
Sheik Haddad juga menggugurkan argumen ini dengan menyebutkan orang-orang dari Medinah yang menarasikan peristiwa ini.


Shaykh Haddad also refutes this argument by listing the people from Medina who reported this event.
{{Quote|1=[http://www.webcitation.org/67gTj2QC2 Gibril Haddad]|2=Al-Zuhri melaporkannya dari 'Urwa, dari 'A'isha; begitu pula 'Abd Allah ibn Dhakwan, keduanya warga Medinah.  


{{Quote|1=[http://www.webcitation.org/67gTj2QC2 Gibril Haddad]|2=Al-Zuhri also reports it from `Urwa, from `A'isha; so does `Abd Allah ibn Dhakwan, both major Madanis. So is the Tabi`i Yahya al-Lakhmi who reports it from her in the Musnad and in Ibn Sa`d's Tabaqat. So is Abu Ishaq Sa`d ibn Ibrahim who reports it from Imam al-Qasim ibn Muhammad, one of the Seven Imams of Madina, from `A'isha. All the narratives of this event have been reported.
Al-Zuhri also reports it from `Urwa, from `A'isha; so does `Abd Allah ibn Dhakwan, both major Madanis. So is the Tabi`i Yahya al-Lakhmi who reports it from her in the Musnad and in Ibn Sa`d's Tabaqat. So is Abu Ishaq Sa`d ibn Ibrahim who reports it from Imam al-Qasim ibn Muhammad, one of the Seven Imams of Madina, from `A'isha. All the narratives of this event have been reported.


In addition to the above four Madinese Tabi`in narrators, Sufyan ibn `Uyayna from Khurasan and `Abd Allah ibn Muhammad ibn Yahya from Tabarayya in Palestine both report it.}}
In addition to the above four Madinese Tabi`in narrators, Sufyan ibn `Uyayna from Khurasan and `Abd Allah ibn Muhammad ibn Yahya from Tabarayya in Palestine both report it.}}
Editors, em-bypass-2, Reviewers
39

edits

Navigation menu